Nama :
Mohamad Afrian
Kelas : 2PA12
NPM : 14515250
A. Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet
Bicara tentang ketertarikan
interpersonal dalam internet, Komputer merupakan media komunikasi yang
memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban. Kenyataannya, seseorang dengan
jarak ribuan mil menjadi tidak berarti dengan adanya internet walau tidak bisa
bertemu. Keakraban dan jarak fungsional ditentukan oleh layar komputer. Apakah
terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via computer dibanding dengan
yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja iya, karena
ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas
percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka
ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, &
Gleason, 2002). Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita
segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu online, mereka
dapat menyembunyikan tampangnya dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya
tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial. Anonimitas
internet dapat memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi personalnya.
Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu
mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri riil mereka saat berinteraksi
melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang
mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang
melalui tatap muka.
Melalui internet orang dapat melakukan
komunikasi dengan orang lain atau bahkan dengan beberapa komunitas
sekaligus, chatting online dengan fasilitas beberapa room yang
tersedia memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara bersama, atau
beberapa komunitas website (social networking) seperti Friendster, MySpace,
Facebook, atau Twitter memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk
mengekspresikan dirinya ke depan publik. Beberapa individu lebih merasa dirinya
nyaman bila bertemu dengan teman di dunia maya dibandingkan teman dalam dunia
nyata. Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan
dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat
individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online
dibandingkan dalam kehidupan nyata. dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa
sebagian besar individu yang terlibat dalam komunikasi cyberspace (seperti;
mailing list, diskusi group, forum, chat rooms, bulletin boards, dsb)
memperoleh pengalaman-pengalaman yang menguntungkan dalam hubungan sosial, akan
tetapi tidak berlanjut pada kontak sosial yang nyata. Minimnya komunikasi
verbal, dimana individu mencoba memahami teks-teks kalimat yang muncul membuat
kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi pengguna internet
(Huang, 1996). Sebuah hubungan interpersonal didasarkan pada tingkat pemahaman
teks-teks (kalimat) menjadi daya tarik sendiri bagi beberapa orang, tidak perlu
takut dalam mengungkapkan argumentasi, malu dan merasa bebas dalam mengekspresi
dirinya dimana pada kenyataan sehari-hari dalam dunia nyata adalah hal yang
sulit mengungkapkan perilaku tersebut pada orang asing yang baru kita kenal.
B. Hambatan Psikologi dalam Interpersonal Online-Relation
Kekurangan dan
Hambatan
- Antara kedua orang tersebut kurang bahkan tidak merasakan kedekatan emosional karena tidak melihat wujud fisik dari lawan bicaranya.
- Tidak dapat melihat komunikasi non verbal yang diberikan komunikator kepada komunikannya padahal komunikasi non verbal itu penting dalam melakukan komunikasi agar terbentuk mutual understanding antara keduanya.
- Begitu juga dalam penggunaan internet, biaya yang dikeluarkan lebih banyak daripada berkomunikasi dengan telepon karena harus mempunyai perangkat PC atau laptop beserta dengan jaringan telepon yang disambungkan untuk mengakses internet itu sendiri, kalaupun tidak menggunakan PC atau leptop sendiri maka akan mengeluarkan biaya untuk ke warnet untuk mengakses internet. Kemudian jika menggunakan media internet dalam melakukan komunikasi bermedio maka diperlukan keahlian khusus dalam mengoperasikan komputer maupun situs-situs yang ada di internet itu sendiri.
- Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan media terlebih media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti yang otentik.
- Etika dan Norma yang minim yaitu sering adanya komentar yang kurang baik dan saling terjadi pertentangan dan perdebatan yang biasanya tentang SARA itu sering terjadi dalam beberapa situs.
- Kurang terjamin nya komitmen yaitu sring terjadi ingkar janji di dalam suatu hubungan perjanjian di internet.Adanya Identitas Palsu, seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali orang yang memalsukan identitasnya. Dalam kata lain dia tidak menjadi dirinya sendiri. Seperti dalam facebook ataupun twitter dan jejaring sosial lainnya.
C. Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online Relation
1. Kebebasan
mengakses situs-situs buruk (situs porno)
Dengan kemudahan akses dalam berinternet, banyak
situs-situs yang secara sengaja atau tidak sengaja terdapat banner atau iklan
yang menampilkan gambar porno. Hal ini terkadang dapat di lihat ileh netter
yang berumur masi muda atau belum cukup umur yang jika pc mereka tidak di
protect oleh orang tua mereka.
2. Perilaku
negatif yang menimbulkan sikap SARA
Kurang adanya norma dan etika ketika kita
berkomunikasi bisa saja menimbulkan ucapan atau sikap yang nantinya akan
merujuk kepada arah yang menjelekkan suku, agama, atau ras. contoh akun akun yang berisi pro dan kotra dalam
jejaring sosial.
3. Cyber Cheating
Bisa dibilang perselingkuhan, ketika
seseorang yang secara nyata memiliki pasangan di dunia nyata, mereka bisa
memiliki pasangan juga didunia maya.seperti
ada seorang lelaki yang sudah beristri ia mengunakan nama samara dan
menuliskan baha dalam statusnya dia single dan tertarik untuk memiliki pasangan
dan akhirnya iapun mencari wanita dan melakukan perselingkuhan tanpa di ketahui
istrinya dan keluargannya.
4. Cyber Flirting
Cyber flirting adalah merayu atau menggoda yang
dilakukan dalam dunia maya. Dikategorikan negatif karena terkadang si penggoda
tidak menggunakan bahasa yang baik atau bahkan si penggoda ini adalah penyamar
pada suatu akun. Yang terkadang banyak
yang melakukan pemalsuan nama atau mengunakan nama samara, sehingga dapat
menimbulkan masalah apalagi ia mengunakan akun seseorang dan mengoda orang lain
kata yang popular sekarang adalah di bajak. Dan terkadang si pengoda juga
mengunakan akun dirinya sendiri contohnya di jejaring social si pengoda dapat
mengoda pasangan orang lain dangan kata
kata yang terkadang tidak wajar atau tidak baik maka akan menimbulkan masalah.
D. Computer Supported Cooperative Work.
Computer Supported Cooperative Work (CSCW) adalah
bidang studi yang berfokus pada perancangan dan evaluasi teknologi baru untuk
mendukung proses sosial kerja, dikarenakan mitra yang berjauhan. Istilah
Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene
Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri
oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan
pekerjaan mereka. Dimana saat itu CSCW mengangkat isu seputar bagaimana
aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung
teknologi komputer. Kemudian beberapa orang berpendapat CSCW sama dengan
Groupware. Groupware adalah jenis software yang membantu kelompok kerja yang
terhubung ke jaringan untuk mengelola aktivitas mereka.