
Kesenian ini bermula pada abad ke-16 pada masa Kesultanan Sultan Maulana Hasanudin. Dahulu debus digunakan untuk bertarung melawan para penjajah. Sekarang debus digunakan sebagai kesenian dan pertahanan tubuh.
Pada pertunjukkan debus seseorang akan ditusuk oleh tombak yang tajam, mengigit pecahan kaca, medamkan api dengan tubuh, menyayat badan dengan golok, tetapi tidak menimbulkan luka.
Bagi orang yang pertama kali melihat kesenian ini akan merasa takut dan risih, karena hal-hal yang tidak wajar. Kesenian ini sangat berbahaya, karena tidak semua orang dapat melakaukan kesenian. kesenian ini hanya dapat dilakukan dengan berbagai macam latian yang harus tekun dijalani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar