Minggu, 10 Januari 2016

Jojorong


Jojorong merupakan salah satu dari banyaknya makanan kue khas asli dari Banten yang banyak ditemui di daerah Kabupaten Tangerang. Ibu Hj. Astariah merupakan warga Kec. Kresek Kab. Tangerang yang menjual kue ini. Beliau menjual kue ini dengan harga Rp.1000 perbungkusnya. Kue Jojorong atau biasa disebut Tembelor oleh masyarakat Tangerang berbahan dasar tepung kanji, tepung beras dan juga gula merah. Rasanya yang manis dan unik membuat setiap orang yang memakannya menjadi ketagihan, kue ini dibungkus dengan daun pisang yang menjadi ciri khasnya.
Kue Jojorong yang dibuat dengan cara dikukus ini rasanya sangat lembut saat disendok lelehan gula aren cairnya ikut mengeluarkan aroma santan dan daun pisang dari si pembungkus, lezatnya kue ini pasti membuat yang mecobanya menjadi ketagihan. Berikut merupakan cara membuatnya:
Bahan :
• tepung kanji 1/2 ons
• tepung beras 2 ons
• gula merah, serut 21/2 ons
• air daun suji dan pandan 50 cc
• santan cair 750 cc
• garam secukupnya
Toping:
• tepung kanji 2 sendok makan
• santan kental dari 1 kelapa 200 cc
Cara Membuat :
• Jadikan satu tepung beras, tepung kanji, garam dan air suji sampai benar-benar tercampur merata.
• Sediakan daun pisang yang dibentuk menyerupai mangkuk.
• Taruhlah gula merah pada daun kelapa, lalu tuangi bahan bawah (hijau) sampai tiga perempat, lalu kukuslah sampai matang.
• Disamping itu buatlah bahan atas, campurlah semua bahan sampai merata.
• Setelah itu tuangkan ke atas adonan hijau.
• Sesudah itu kukuslah lagi lebih kurang 5 menit atau sematangnya.

Debus


Debus merupakan kesenian asli dari Banten yang memperlihatkan tentang kekabalan tubuh. Debus mempertunjukkan tubuh yang kebal dari senjata tajam, air keras, dan lain-lain.

Kesenian ini bermula pada abad ke-16 pada masa Kesultanan  Sultan Maulana Hasanudin. Dahulu debus digunakan untuk bertarung melawan para penjajah. Sekarang debus digunakan sebagai kesenian dan pertahanan tubuh.

Pada pertunjukkan debus seseorang akan ditusuk oleh tombak yang tajam, mengigit pecahan kaca, medamkan api dengan tubuh, menyayat badan dengan golok, tetapi tidak menimbulkan luka.

Bagi orang yang pertama kali melihat kesenian ini akan merasa takut dan risih, karena hal-hal yang tidak wajar. Kesenian ini sangat berbahaya, karena tidak semua orang dapat melakaukan kesenian. kesenian ini hanya dapat dilakukan dengan berbagai macam latian yang harus tekun dijalani.

Senjata Tradisional Banten : Golok

Golok merupakan senjata tradisiosnal khas Banten. Meskipun di daerah lain golok juga merupakan senjata tradisional. Di Banten terdapat golok ciomas yang merupakan golok asli dari Banten yang hanya dapat ditemui di Ciomas, Serang, Banten. 

Dahulu golok digunakan untuk pertahanan dan keselamatan. Golok sering digunakan untuk kesenian bela diri pencak silat. Menurut warga ciomas, tidak sembarang orang bisa membuat golok ini. Dalam membuat golok ciomas dibutuhkan keterampilan dan kesabaran yang tinggi untuk mengukirnya.

Banyak masyarakat dari banten menyebut golok ciomas sebagai senjata perdamaian, karena konon katanya jika menggunakan golok ciomas dapat meredam amarah dan hawa nafsu orang. Sehingga, golok ciomas menjadi senjata tradisional khas Banten yang cukup terkenal.

Tari Lenggang Cisadane



Di kota Tangerang terdapat tarian yang sangat bagus untuk dilihat dan tarian ini mendeskripsikan identitas Kota Tangerang yang identik dengan Kali Cisadane yaitu Tari Lenggang Cisadane.

Tari Lenggang Cisadane merupakan tarian perpaduan unsur budaya yang ada di Kota Tangerang seperti budaya Sunda, Jawa, Betawi, Cina, Arab dan budaya Lainnya. 

Selain alat musik gamelan, didalamnya juga terdapat alat musik yang digunakan pada musik marawis, lengkap dengan lagu-lagu marawisnya.

Tari Lenggang Cisadane ini merupakan proses pembentukan harmonisasi musik, tata busana dan gerak yang dipadukan menjadi suatu tarian yang indah dan mencirikan budaya Kota Tangerang. 

Tarian ini dibawakan 13 orang yang mencirikan jumlah kecamatan di Kota Tangerang. Seniman dan budayawan kota Tangerang ini menghasilkan sebuah seni tradisional khas Kota Tangerang dengan memadukan unsur musik, kostum dan tarian. 

Curug Bidadari


Curug Bidadari merupakan salah satu destinasi alam yang berada di Bogor. Lokasinya berada di desa Bojong Koneng, Bogor. Awalnya curug ini bernama Curug Bojong Koneng lalu berganti nama menjadi Curug Bidadari setelah dikelola oleh Sentul Paradise Park.

Jam buka Curug Bidadari untuk weekdayas adalah antara jam 08.00 - 17.00 dan untuk weekend adalah antara jam 07.30 - 18.30. Harga tiket masuk ke Curug Bidadari adalah Rp.25.000 perorang untuk weekdays dan Rp.40.000 perorang untuk weekend.

Wilayah di Curug Bidadari masih asri dan udaranya sangat sejuk. Kita dapat bermain air yang dingin dikolam yang sudah tertata, lalu terdapat arena flying fox, bermain perahu, dan penyewaan pelampung. Terdapat saung untuk tempat beristirahat yang dapat disewakan.

Lokasinya sangat bagus untuk tempat berlibur bersama keluarga dan teman-teman. Curug Bidadari dapat ditempuh 2 jam perjalan menggunakan sepeda motor dari Depok. Selama perjalanan kita akan disugukan oleh pemandangan yang indah.

Sabtu, 09 Januari 2016

Gipang

Gipang adalah makanan kue khas Banten yang terbuat dari beras ketan putih yang berbentuk kotak persegi panjang. Lalu dilumuri air gula yang dicampur asam sehingga mendapatkan tekstur yang lengket tapi renyah. Lalu ditambah tumbukan kacang yang diletakkan diatasnya. 
Kue gipang dibuat dengan cara memadatkan beras ketan putih yang telah digoreng. lalu diberi kacang yang telah dihaluskan untuk topingnya

Bahan :
•beras ketan 1,5 kg
•gula pasir 1 kg
•minyak goreng 1,5 liter
•asem jawa 1 kg
•kacang tanah 1 kg

Cara Membuat :
•goreng beras ketan yang telah dijemur
•masukkan beras ketan yang telah digoreng ke dalam baki yang berbentuk kotak
•tuangkan gula pasir beserta asam jawa yang telah dicairkan kedalam baki
•giling agar menjadi padat
•letakkan kacang tanah diatasnya yang telah dihaluskan lalu giling kembali
•potong sesuai dengan ukuran dan pola yang dinginkan

Planetarium


Planetarium merupakan tempat objek wisata edukasi untuk pembelajaran. Tempat ini memberikan informasi mengenai berbagai macam benda langit dan perbintangan dengan alat peraga yang canggih. Kita sebagai pengunjung mendapatkan wawasan tentang jagat raya. Planetarium berada di daerah Ibu Kota Jakarta berlokasi di jalan Cikini Raya 73.

Presiden Soekarno merupakan tokoh dibalik didirikannya Planetarium pada tahun 1964, kemudian tempat ini dibuka pertama kali untuk umum pada tanggal 1 Maret 1969. Harga tiket perorangan untuk masuk ke dalam teater Planetarium adalah Rp.3500 untuk anak-anak dan Rp.7000 untuk dewasa.

Planetarium dibuka pada hari selasa hingga hari minggu, hari senin digunakan untuk perawatan. Jam pertunjukan untuk hari selasa hingga kamis adalah jam 09.30, 11.00, dan 13.30. Untuk hari jum'at hanya terdapat pertunjukan pada jam 09.30 dan 13.30. Lalu jam pertunjukan untuk hari sabtu dan minggu adalah 09.30, 10.30, 13.00, dan 14.30.

Tempat ini sangat bagus untuk dikunjungi karena dapat menambah wawasan mengenai berbagai fenomena yang terjadi di jagat raya.

Pantung Bambu


Pantung Bambu merupakan salah satu kesenian musik yang berasal dari Banten. Sesuai dengan namanya cara memainkannya adalah dengan cara di pantung yaitu yang berarti dipukul.  Pantung bambu terbuat dari bambu yang berdiameter rata-rata 10 cm dan panjang 80 cm. Ruasnya dibuat dengan dua lubang ditengah dan berlidah dengan tiga buah senar bernada empat tangga nada.
Biasanya kesenian ini dimainkan minimal oleh 3 orang. Pada awalnya alat musik ini dimainkan oleh para petani yang dimainkan saat disela-sela beristirahat setelah bertani.

Pada masa kini kesenian ini sering digabungkan atau dikolaborasikan dengan berbagai macam alat musik lainnya untuk mendapatkan suara musik yang bagus. Pantung bambu juga digunakan untuk mengiringi musik dan taria-tarian. 

Pada masa kini minimal terdapat 3 alat pantung bambu yaitu pantung melodi gendang tepak, pantung bas gendang tepak, dan pantung ritme gendang blampak. Suara yang dihasil dari alat musik ini sangat khas dan sangat bagus untuk didengarkan.

Jumat, 08 Januari 2016

Puisi : Sahabat

Sahabat, tanpamu ku tak bisa jika tak cerita
Karena diantara kita tak ku simpan keraguan
Setiap langkah 
Setiap waktu
Ku ingin bersama

Sahabat, meski kini terpisah jarak
Meski kini lama tak berjumpa
Tak akan ku lupa dirimu
Sesak di dada
Ku ingin berjumpa

Sahabat, tak mudah ku lewati hari
Tak bisa lihat canda tawa itu lagi
Seakan kosong, hilang lalu pergi
Seperti hangatnya mentari
Kau sungguh berarti

Puisi : Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Guruku...
Engkau mengabdi pada negeri
Mendidik anak negeri
Untuk menjadi anak yang berbakti
Mendidik penerus bangsa ini

Guruku...
Aku yang buta akan ilmu
Aku yang tak tahu ini itu
Tetapi karena hadirmu
Membuatku tahu akan segala sesuatu

Guruku...
Engkau pahlawan pendidikanku
Engkau pahlawan pengetahuanku
Pahlawan penerang hidupku
Hanya Tuhan yang dapat membalas jasamu
Terima kasih guruku