Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan
Disusun oleh:
Kelompok 3
Ainul Khalidatul Afifah (10515385)
Dea Aulia Ramadhanti ( 11515616 )
Mohamad Afrian (14515250)
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi
3PA12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bakat adalah anugrah yang tidak boleh
disia – siakan dan harus dikembangkan secara maksimal. Setiap manusia terlahir
dengan memiliki bakat tertentu. Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara
alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan
mengembangkannya Seperti halnya bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang
juga anugrah yang harus dipergunakan secara tepat sasaran.
Kreativitas, disamping bermakna baik
untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat , juga merupakan
salah satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas erat kaitannya dengan kehidupan
manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah penemuan besar.
Kreativitas dan bakat sangat dibutuhkan individu
untuk bisa melewati seleksi alam. Perpaduan keduanya juga sangat diperlukan
untuk menghasilkan produk kreativitas yang bermanfaat. Maka dari itu, Pemakalah
mengangkat tema kreativitas dan keberbakatan.
1.2
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana teori-teori mengenai
kreativitas?
2)
Bagaimana teori-teori yang melandasi
pengembangan kreativitas teori psikoanalisis dari teori Feud, Teori Ernst Kris
dan Teori Jung?
1.3 Tujuan
Mengetahui teori-teori mengenai
kreativitas serta
teori-teori yang melandasi
pengembangan kreativitas dari teori psikoanalisis menurut Freud, Ernst Kris, dan
Jung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Psikoanalisis
1.
Pengertian Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi
fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan
Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis"
Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang
dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan
istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran
mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi
analitis" (analitycal psychology) dan "psikologi individual"
(individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga
penerapan :
a.
Suatu metode penelitian dari pikiran.
b.
Suatu ilmu pengetahuan
sistematis mengenai perilaku manusia.
c.
Suatu metode perlakuan
terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20
orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental
manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang
disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang
juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan
ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi modern dan menjadi salah
satu aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metode
penelitian terhadap perkembangan anak.
2.
Teori - Teori Mengenai Kreativitas
A. Teori
pendorong kreativitas
Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan
dorongan dari individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan
(motivasi ekstrinsik)
1) Motivasi
intrinsik untuk kreativitas
Setiap individu memiliki kecenderungan
atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang
menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)
2) Kondisi
eksternal yang mendorong kreativitas
Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan,
tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit unggul memerlukan kokdisi yang
memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.
Bagaimana cara menciptakan lingkungan
eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk
mengembangkan kreativitasnya?
Menurut pengalaman Carl Rogers dalam
psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan
psikologis.
a.
Keamanan psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3 proses yang
saling berhubungan:
a) Menerima
individu sebagaimana adanya dengan segala kelabihan dan keterbatasannya.
b) Mengusahakan
suasana yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada / tidak mengandung efek
mengancam. Evaluasi selalu mengandung efek mengancam yang menimbulkan kebutuhan
akan pertahanan ego.
c) Memberikan
pengertian secara empatis
Dapat menghayati perasaan-perasaan anak,
pemikiran-pemikirannya, dapat melihat dari sudut pandang anak dan dapat
menerimanya, dapat memberikan rasa aman.
b.
Kebebasan
Psikologis
Apabila guru mengijinkan atau memberi
kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan secara simbolis (melalui sajak atau
gambar) pikiran atau perasaannya. Ini berarti mmebrei kebebasan dalam berfikir
atau merasa apa yang ada dalam dirinya.
3. Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud
Menurut
beberapa pakar psikologi, kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang
menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939)
adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif
dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari
kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat
diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari
dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahan biasanya
merintangi produktivitas kreatif.
Daftar mekanisme pertahan yang
paling sering terjadi dapat diliat pada tabel. Freud percaya bahwa meskipun
banyak mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi
justru penyebab utama kreativitas.
Kaitan
antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada
tahun-tahun pertama dari kehidupan. Menurut Freud, orang hanya didorong untuk
menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara
langsung. Pada umur empat tahun pada anak timbulhasrat fisik terhadap orangtua
dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi,
maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi. Freud menjelaskan banyak karya
seni sebagai sublimasi dalam seniman. Sebagai contoh, banyaknya lukisan
Leonardo da Vinci mengenai Madonna dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan
tokoh ibu yang disublimasi, karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
NO
|
Mekanisme
Pertahanan
|
Definisi
|
1
|
Represi
|
Secara
tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
|
2
|
Kompensasi
|
Berusaha
mengimbangi ketidak mampuan yang diamati secara tidak sadar dengan menonjol
pada hal lain.
|
3
|
Sublimasi
|
Jika
tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreatifitas di bidang seni, misalnya
menjadi pemain biola.
|
4
|
Rasionalisasi
|
Menjadi
percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan
sesungguhya adalah memang hal diinginkan, misalnya karena tidak berhasil
mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepakbola kemudian mengatakan
bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
|
5
|
Identifikasi
|
Ingin
menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi
standar dan nilai diri sendiri.
|
6
|
Introjeksi
|
Menerima
standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
|
7
|
Regresi
|
Kembali
ke perilaku yang sebelumnya berhasil jika perilaku saat ini tidak berhasil,
misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan
mengubah nilainya.
|
8
|
Proyeksi
|
Menganggap
seseorang memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan
sesungguhnya terhadap dia.
|
9
|
Pembentukan
Reaksi
|
Menganggap
memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan
sesungguhnya terhadap dia.
|
10
|
Pemindahan
|
Jika
takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan
terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan
kemarahan kepada atasan, maka marah-marah kepada anak.
|
11
|
Kompartementalisasi
|
Mempunyai
dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama misalnya
meskipun ia sebetulya bodoh, tetapi ia pintar berhitung.
|
4. Teori Psikoanalisis Menurut Ernst Kris
Ernst Kris (1900-1957) menekankan
bahwa mekanisme pertahanan regresi yaitu kecenderungan untuk beralih ke
perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika peilaku
sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan juga sering mucul dalam
tindakan kreatif. Jika seseorang mampu untuk melakukan regresi ke kerangka
berpikir atau pola perilaku seperti anak, rintangan antara alam pikiran sadar
dan tidak sadar menjadi berkurang dan bahan yang tidak disadari yang sering
mengandung benih kreativitas dapat tembus ke alam kesadaran. Orang-orang
kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan
dari alam pikiran tidak sadar. Pada umumnya, sebagai orang dewasa kita tidak
pernah bisa seperti anak lagi. Sedangkan orang kreatif tidak mengalami hambatan
untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan
“sikap bermain” mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian
mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif,
mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (regression in the survive
ofthe ego).
5. Teori Psikoanalisis Menurut Carl Jung
Carl
Jung (1875-1961) juga dipercaya bahwa alam ketidaksadaran memainkan peranan
yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran
yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Selain itu, ingatan kabur
dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan di sana. Secara tidak
sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek
moyang kita. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan
karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan berlanjutnya
eksistensi manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.Teori pengembangan
kreativitas diantaranya.Teori Freud Menurut
beberapa pakar psikologi
kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun
pertama dari kehidupan. Teori Ermest
Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme
pertahanan regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi
kepuasan, jika perilaku
sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam
tindakan kreatif. Teori
Carl jung (1875-1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran
memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA