Jumat, 29 Desember 2017

Teori Pembentukan Pribadi Kreatif (Teori Psikoanalisis)

Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan 





Disusun oleh:
Kelompok 3
Ainul Khalidatul Afifah (10515385)
Dea Aulia Ramadhanti ( 11515616 )
Mohamad Afrian (14515250)


Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi Jurusan Psikologi
3PA12



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bakat adalah anugrah yang tidak boleh disia – siakan dan harus dikembangkan secara maksimal. Setiap manusia terlahir dengan memiliki bakat tertentu. Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya Seperti halnya bakat, kreativitas yang dimiliki oleh seseorang juga anugrah yang harus dipergunakan secara tepat sasaran.
Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat , juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Kreativitas erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Kreativitas selalu berada dibelakang sebuah penemuan besar.
Kreativitas dan bakat sangat dibutuhkan individu untuk bisa melewati seleksi alam. Perpaduan keduanya juga sangat diperlukan untuk menghasilkan produk kreativitas yang bermanfaat. Maka dari itu, Pemakalah mengangkat tema kreativitas dan keberbakatan.
1.2 Rumusan Masalah
1)      Bagaimana teori-teori mengenai kreativitas?
2)      Bagaimana teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas teori psikoanalisis dari teori Feud, Teori Ernst Kris dan Teori Jung?
1.3 Tujuan
Mengetahui teori-teori mengenai kreativitas serta teori-teori yang melandasi pengembangan kreativitas dari teori psikoanalisis menurut Freud, Ernst Kris, dan Jung.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Psikoanalisis
1.      Pengertian Teori Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi analitis" (analitycal psychology) dan "psikologi individual" (individual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
a.     Suatu metode penelitian dari pikiran.
b.    Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
c.     Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi modern dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metode penelitian terhadap perkembangan anak.
2.      Teori - Teori Mengenai Kreativitas
A. Teori pendorong kreativitas
Kreativitas agar dapat terwujud diperlukan dorongan dari individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
1)       Motivasi intrinsik untuk kreativitas
Setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitasnya.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon 1982)
2)       Kondisi eksternal yang mendorong kreativitas
Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit unggul memerlukan kokdisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.
Bagaimana cara menciptakan lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal) untuk mengembangkan kreativitasnya?
Menurut pengalaman Carl Rogers dalam psikoterapi adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis.
a.       Keamanan psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3 proses yang saling berhubungan:
a)     Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelabihan dan keterbatasannya.
b)     Mengusahakan suasana yang didalamnya evaluasi eksternal tidak ada / tidak mengandung efek mengancam. Evaluasi selalu mengandung efek mengancam yang menimbulkan kebutuhan akan pertahanan ego.
c)     Memberikan pengertian secara empatis
Dapat menghayati perasaan-perasaan anak, pemikiran-pemikirannya, dapat melihat dari sudut pandang anak dan dapat menerimanya, dapat memberikan rasa aman.
b.      Kebebasan Psikologis
Apabila guru mengijinkan atau memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan secara simbolis (melalui sajak atau gambar) pikiran atau perasaannya. Ini berarti mmebrei kebebasan dalam berfikir atau merasa apa yang ada dalam dirinya.
3.      Teori Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud

Menurut beberapa pakar psikologi, kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh utama yang menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, dan karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahan biasanya merintangi produktivitas kreatif.
Daftar mekanisme pertahan yang paling sering terjadi dapat diliat pada tabel. Freud percaya bahwa meskipun banyak mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru penyebab utama kreativitas.
Kaitan antara kebutuhan seksual yang tidak disadari dan kreativitas mulai pada tahun-tahun pertama dari kehidupan. Menurut Freud, orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Pada umur empat tahun pada anak timbulhasrat fisik terhadap orangtua dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi. Freud menjelaskan banyak karya seni sebagai sublimasi dalam seniman. Sebagai contoh, banyaknya lukisan Leonardo da Vinci mengenai Madonna dihasilkan dari kebutuhan seksual dengan tokoh ibu yang disublimasi, karena ia kehilangan ibunya pada usia muda.
NO
Mekanisme Pertahanan
Definisi
1
Represi
Secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat.
2
Kompensasi
Berusaha mengimbangi ketidak mampuan yang diamati secara tidak sadar dengan menonjol pada hal lain.
3
Sublimasi
Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreatifitas di bidang seni, misalnya menjadi pemain biola.
4
Rasionalisasi
Menjadi percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhya adalah memang hal diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepakbola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi.
5
Identifikasi
Ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri.
6
Introjeksi
Menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia.
7
Regresi
Kembali ke perilaku yang sebelumnya berhasil jika perilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan mengubah nilainya.
8
Proyeksi
Menganggap seseorang memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
9
Pembentukan Reaksi
Menganggap memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan sesungguhnya terhadap dia.
10
Pemindahan
Jika takut mengungkapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu diungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah kepada anak.
11
Kompartementalisasi
Mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama misalnya meskipun ia sebetulya bodoh, tetapi ia pintar berhitung.

4.      Teori Psikoanalisis Menurut Ernst Kris

Ernst Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi yaitu kecenderungan untuk beralih ke perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika peilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan juga sering mucul dalam tindakan kreatif. Jika seseorang mampu untuk melakukan regresi ke kerangka berpikir atau pola perilaku seperti anak, rintangan antara alam pikiran sadar dan tidak sadar menjadi berkurang dan bahan yang tidak disadari yang sering mengandung benih kreativitas dapat tembus ke alam kesadaran. Orang-orang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Pada umumnya, sebagai orang dewasa kita tidak pernah bisa seperti anak lagi. Sedangkan orang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupan. Dengan demikian mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (regression in the survive ofthe ego).

5.      Teori Psikoanalisis Menurut Carl Jung

Carl Jung (1875-1961) juga dipercaya bahwa alam ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Selain itu, ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh umat manusia tersimpan di sana. Secara tidak sadar kita “mengingat” pengalaman-pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya baru lainnya. Proses inilah yang menyebabkan berlanjutnya eksistensi manusia.

  

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmun Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.Teori pengembangan kreativitas  diantaranya.Teori Freud Menurut beberapa pakar psikologi kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Teori  Ermest Kris (1900-1957) menekankan bahwa  mekanisme pertahanan  regresi (beralih ke prilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan, jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan) juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Teori Carl jung (1875-1961) juga   percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.




BAB IV
DAFTAR PUSTAKA